Pindah ke OpenShift

Perlu diketahui bahwa ini bukan kali pertama saya memutuskan untuk memindahkan blog saya ke tempat lain. Terakhir kali tercatat lebih dari satu tahun yang lalu saya menggunakan platform Jekyll 1 untuk menjalankan blog ini. Dan jika diingat, ini adalah kali ketiga saya bermigrasi dari Blogger, berlanjut ke Github Page dengan Jekyll, dan sekarang beralih ke Openshift.

Apa Itu Openshift?

OpenShift is Red Hat’s Platform-as-a-Service (PaaS) that allows developers to quickly develop, host, and scale applications in a cloud environment.

Atau dalam kata lain, OpenShift adalah layanan Cloud Computing dengan model Platform As a Service (PAaS) yang dikelola oleh RedHat. Disana kita dapat mengupload beberapa jenis aplikasi yang salah satunya saya gunakan sekarang untuk membangun sebuah blog dan menulis tulisan ini, sebuah blog dengan platform Ghost. Lihat disini untuk mengetahui bebrapa aplikasi lain yang tersedia.

Sebenarya ada beberapa layanan lain yang mirip dan memiliki fungsi yang sama dengan Openshift seperti Heroku, Pivotal (dulu Cloud Foundry), dan lain-lain.

Mengapa Openshift?

Pertanyaan yang bagus.

  • Pertama, saya memilih Openshift karena Openshift mendukung penggunaan Node.js sebagai core yang digunakan dalam Ghost serta database yang akan digunakan dalam menyimpan data blog ini.
  • Kedua, layanan ini bersifat gratis untuk developer biasa yang menggunakan Free plan sebagai pilihan, tentu Anda dapat mengupgrade ke Bronze maupun Silver jika diperlukan.
  • Ketiga, Openshift menyediakaan custom domain yang dapat digunakan untuk setiap aplikasi yang kita buat tanpa harus melakukan upgrade. FYI: saya sebenarnya sudah mencoba deploy aplikasi Ghost di Heroku, namun ternyata diperlukan upgrade sehingga apabila kita ingin menggunakan custom domain seperti yang saya gunakan sekarang tentu akan dikenakan biaya, dan yang pasti lumayan.
  • Keempat, Openshift memberikan 3 gear yang dapat digunakan secara cuma-cuma, setiap gear memiliki space 1GB. Sudah lebih dari cukup untuk menjalankan sebuah blog sederhana. Disini saya hanya menggunakan satu gear saja.
  • Kelima, untuk mendeploy aplikasi Ghost di Openshift hanya dibutuhkan waktu kurang dari satu menit karena Openshift telah memberikan kemudahan dengan adanya One click deploy. Hal tersebut tidak tersedia di Heroku, atau dengan kata lain Anda harus melakukannya secara manual.

Terlepas dari bebearapa kelebihan di atas, tentu ada beberapa kekurangan yang patut Anda ketahui.

  • Pertama. Bagi Anda baik pengguna Mac, Linux maupun Windows yang belum terbiasa dengan penggunaan perintah via Terminal atau Command Line dan juga Git tentu akan sedikit kesulitan dalam penggunaan layanan sejenis ini. Tidak ada User Interface seperti program-program pada umumnya.
  • Kedua. Bagi pengguna Free Plan tidak diperkenankan menggunakan SSL untuk custom domain yang digunakan. Jika ingin menggunakan sertifikat SSL untuk domain Anda, mau tidak mau Anda harus melakukan upgrade. Upgrade Bronze plan masih gratis, hanya perlu memasukkan data kartu kredit. 😀
  • Ketiga. Bagi pengguna Free Plan akan dikenakan juga idle time jika aplikasi yang dibuat tidak mendapatkan request http selama 24 jam, berarti juga apabila blog yang kita buat tidak ada yang mengakses dalam waktu 24 jam akan dikenakan idle time. Pengaruhnya memang tidak terlalu signifikan, blog akan beberapa dekit sedikit lebih lama untuk dibuka. Hal ini tentu dapat dihindari dengan sedikit upaya. Silahkan daftar ke situs UptimeRobot, UptimeRobot dapat melakukan ping setiap lima menit ke blog Anda.

Mengapa Ghost?

Pertanyaan yang bagus pula. Saya sudah lama tertarik dengan platform ini. Sederhana, ringan, serata user-friendly.

Ghost is an open source publishing platform which is beautifully designed, easy to use, and free for everyone.

  • Saya juga sudah cukup bosan dengan Jekyll yang notabene “tanpa user-interface“. Tidak ada salahnya mencoba kembali bermain dengan Content Management System. Uhuuyyy ..
  • Ghost juga menggunakan MarkDown 2 dalam penulisan postingannya, dan saya sudah lumayan terbiasa karena Jekyll juga menggunakan Markdown dalam penulisan postingannya. It’s pretty easy.
  • Saya benar-benar jatuh cinta dengan Casper; tema default milik Ghost. Tema ini sudah sangat mewakili kebutuhan saya dalam menulis sebuah postingan.

Tertarik?

  1. Silahkan buka halaman Openshift dan lakukan pendaftaran.
  2. Buka halaman One-click-deploy Ghost, atur dan sesuaikan dengan keinginan.
Langkah 1: Instal Ruby dan RubyGems

Download Ruby Installer untuk pengguna Windows, atau cukup ketikkan perintah di bawah ini bagi pengguna Debian atau Ubuntu ataupun turunannya.

sudo apt-get install ruby-full  

Selanjutnya

sudo apt-get install rubygems  
Langkah 2: Instal Git

Download Git untuk pengguna Windows, atau cukup ketikkan perintah di bawah ini bagi pengguna Debian atau Ubuntu ataupun turunannya.

sudo apt-get install git-core  
Langkah 3: Instal Redhat Client Tools

Untuk pengguna Windows

gem install rhc  

Untuk Debian atau Ubuntu

sudo gem install rhc  
Setup Client Tools
rhc setup  

Ketikkan alamat email dan Password yang Anda gunakan untuk mendaftar. Ketikkan ‘yes’ untuk setiap pertanyaan yang muncul.

Langkah 4: Clone aplikasi yang telah dibuat

Buka halaman dashboard: https://openshift.redhat.com/app/console/application/ lalu klik aplikasi yang telah dibuat. Lihat keterangan di sisi kanan yang bertuliskan Source Code.

git clone ssh://*****************@nama-aplikasi.rhcloud.com/~/git/namaaplikasi.git/  

The rest is beyond your imagination

Untuk dokumentasi penuh, silahkan buka halaman Ini.


  1. Baca postingan ini untuk mengetahui lebih lanjut. ↩
  2. Silahkan baca tulisan John Grubber tentang markup Markdown. Atau Wikipedia tentang Markdown disini ↩