There is No “Maybe”

Katakanlah sebuah penyesalan, katakanlah sebuah keinginan, atau apapun itu. Itulah alasan mengapa saya menulis tulisan ini, disini.

Saya hanya merasa ada sesuatu yang aneh dalam diri saya semenjak interview terakhir sekitar dua minggu yang lalu. Saya mulai merasa ada sesuatu yang benar dari saran beberapa sahabat sekitar satu tahun yang lalu, lebih tepatnya selepas saya menyelesaikan kuliah jenjang pertama di bulan April tahun lalu.

Yang lebih gila dari itu, sekarang saya sering memikirkan dan mengucapkan secara berulang-ulang satu baris kalimat yang harusnya saya katakan pada saat itu.


“I had a good start, and I think that I am capable to handle this job.”


Shit !!! Ayolah otak, kembalilah normal seperti semula. We don’t need to get stuck for a very long time. Akan aku turuti keinginanmu malam ini untuk berteleportasi ke Jakarta, untuk memeluknya dan berkata, “Maaf, sayang.”